Maybe
is true...
Ah
benarkah berdua lebih baik dari pada sendiri?
Terkadang
pernyataan itu ada benarnya dan ada pula yang salah.
Alias,,,
ada Pro dan Kontra... setuju?? Hehehe
Ada
kalanya kita memerlukan ruang untuk sendiri bukan? Tapi alangkah baiknya jika
kita dikala mengalami sebuah kesulitan untuk saling berbagi karena itu akan
membuat dirimu menjadi sedikit rileks karena kau telah mencurahkan sebagian
keluh kesahmu kepada teman, sahabat, bahkan orang tua. Jika kau memendamnya
sendiri itu bahkan akan membuat dirimu semakin tertekan. Kau akan depresi. Aku
yakin itu karena itu pernah aku alami xixixixi.
Aku
tak ingin semua orang tahu tentang apa yang aku rasakan ‘dulu’ tapi ada
seseorang sahabat yang selalu memberi tahu diriku agar seharusnya kau bisa
membagi prakara baik atau buruknya agar dirimu tidak terlalu depresi. Itu
katanya. Dari situ aku mulai untuk bicara kepada orang terdekatku terlebih
dahulu yaitu orang tua. Ternyata berbagi dengan orang tua itu lebih menyenangkan
dari apa yang aku fikirkan sebelumnya, aku mendapatkan berbagai arahan dan
saran yang dapat aku lakukan ketika aku tak tahu arah dan tujuan. Memang untuk
awalnya aku sedikit kaku untuk bicara apa kepada orang tua ku tapi lambat laun
aku mulai bisa menyesuaikan perkataan demi perkataan sehingga kami dapat
menyambungkan pembicaraan kami. Cobalah ini menyenangkan ^^
Tetapi
diam ku ini bermula saat aku duduk dibangku SMA tepatnya kelas 2 SMA. Dulu ada
seorang teman yang aku percayai bahkan saking percaya nya apapun yang aku
lakukan, aku selalu memberitahunya bahkan..........
Kau
tahu???
Ah
ini sungguh tak pantas untuk aku ceritakan,
Tapi
aku berusaha untuk berbagi pengalaman saja.
Dia
bahkan tahu aku sedang apa, dimana, dengan siapa, dan bahkan dia tahu tentang
pacarku pada masa itu.
Dan.................
Yang
membuatku diam hampir 4 tahun itu karena dia. Dia telah merenggut segala yang
aku punya. Selama 4 tahun kebelakang ini aku menjadi diam, tak ingin pribadiku
diketahui oleh siapapun. Bahkan ketika aku bersama seorang pria yang aku
sayangi itu aku tak bicara apapun yang terjadi kepadaku. Kau tahu? Diriku
berubah menjadi pribadi yang dingin dan gelap. Jauh dari matahari.
Dia
mengambil harta yang aku punya disini aku serius... jika kalian tidak percaya
silahkan tanyakan kepada rekan SMA ku seperti Ghita Purwanti, Rohanah, Resi
Yuniar, Rio Ardiansya, Acep Muhamad Jaenudin, Agriansyah, dll maaf teman aku
tak bisa mengucapkan semuanya. Bahkan dia telah mencuri pacar pertamaku yang
masih aku sesali hingga saat ini :”( itu sungguh sakit bukan... dari situ aku
berubah menjadi dingin kepada setiap orang yang aku temui. Aku tak banyak
bicara karena aku tak ingin percaya kepada siapapun yang aku temui. Bahkan aku
selalu berfikir negative setiap kali aku bertemu dengan orang-orang yang baru
pertama aku temui. Sungguh menyedihkan bukan? Tahun berikutnya aku pindah
sekolah SMA, memang perlu waktu untuk diriku agar mampu kembali menjalani hidup
dengan berwarna. Disekolah baru aku fikir dapat mendapatkan kawan bahkan
sahabat yang dapat saling mengerti, awalnya aku kira dia teman yang baik,
disini aku mulai membuka diriku untuk bersosialisasi dengan murid baru, aku
sempat menyukai seseorang di sekolah baru ini tapi entah mengapa saat dimana
kebodohanku timbul aku memilih temannya sehingga menjadikan diriku berada di
zona tidak nyaman lagi. Sejak saat itu aku kembali menyendiri dari siapapun
bahkan teman satu kelompokku aku sudah jarang berkumpul dengan mereka, aku
lebih menyendiri dengan menghabiskan waktu untuk membaca buku atau mendengarkan
musik.
SENDIRI
....
Lagi???
Menyebalkan.....
Sampai
kami mendapatkan pesta perpisahan yang artinya kami telah LULUS menempuh waktu
SMA kami, aku bisa tersenyum sedikit saat itu. Aku mengambil beberapa moment
dalam ponselku untuk menjadi kenangna di masa SMA ku. Kami berpisah bukan? Kami
menempuh jalan kami masing-masing. Aku putuskan untuk bersama orang tuaku ke
kota Bandung yaitu kota dengan sejuta kenangan. Aku mulai dengan mendaftar
keberbagai Universitas tapi gagal. Aish menyebalkan bukan. Lalu aku daftar lagi
ke Universitas yang sama tapi kali ini dengan fakultas berbeda. Awalnya aku
ingin sekali masuk Universitas dengan fakultas Kedokteran, tapi sayangnya aku
tidak Lolos akhirnya aku memilih fakultas Sastra Inggris berhasil dan diterima
di Universitas Kristen Maranatha. Hidup baru dimulai bukan? Aku senang disini
di Universitas ini, aku mulai bisa menyesuaikan diri dengan banyak relasi,
bahkan disetiap fakultas disini aku memiliki teman sungguh menyenangkan bukan?
^^
Komunitas Sastra Inggris
Sepertinya
hidupku kembali berwarna saat itu. Aku dekat dengan beberapa pria tampan disini
itu membuat diriku terkadang sedikit di bully oleh para senior hahaha tidak
seperti itu senior disini sungguh baik. Tidak seperti yang kalian fikirkan.
Banyak teman yang benar-benar care disini, bahkan mereka tak ragu untuk
menceritakan hal yang mereka anggap rahasia kepada diriku dan sampai saat ini
aku masih menyimpan rahasia mereka dengan terkunci rapat didasar hatiku hehehe.
Tiba dimana aku dan orang tuaku harus pindah lagi kekota asal kami yaitu
Sukabumi. Aku sempat membenci hal ini. Tapi dengan pindahnya aku kesini,
membuat diriku banyak sekali belajar tentang pengalaman hidup. Berbgai itu
lebih menyenangkan daripada kau memendamnya sendiri. Kau bisa depresi hahaha
Disini
aku memulai dengan mendaftar di AMIK Citra Buana Indonesia dan hingga Januari
2015 ini aku baru saja menginjak Semester 4 fakultas Komputerisasi Akuntansi.
Disini aku memiliki banyak relasi yang menyenagkan. Kita mudah akrab bisa
dibilang begitu, yah meskipun menjalin persahabatan itu perlu mengenal satu
sama lain dan diperlukan waktu yang cukup lama juga untuk memahami satu
diantara kami, sepertinya aku sudah menemukan teman itu tapi entahlah, entah
hanya satu pemikiranku saja atau mereka pun sama satu pemikiran dengan diriku,
aku disini hanya bisa menjalani hidupku disini. Tepat dikota kelahiranku
tercinta ini. Aku harus belajar, belajar dan belajar.
Terkadang
aku masih segan untuk mencurahkan isi hatiku kepada teman, aku takut mereka
salah paham dan kau tau? Ini sangat menyebalkan.
Fikirkan
olehmu...
Jika
kita mencurahkan isi hati kita kepada seorang teman misalkan kita mencurahkan
isi hati kita kepada teman pria kita dan ternyata pria itu sebenarnya mencintai
kita tapi kita baru saja mencurahkan isi hati kita yaitu kita mencintai pria
lain, apa yang kau lakukan? Kau baru saja melukai perasaannya bukan? Kasian
kan? Aishhh jangan sampai terjadi yah kawan itu akan terluka dalam sepertinya.
Sebaiknya jika mencurahkan isi hati apalagi menyangkut masalah HATI kau jangan
menceritakan kepada lawan jenismu karena takut itu akan menyakiti hatinya,
sebaiknya jika kau curhat lihat dulu orang seperti apa yang akan kau curhat-ti
karena jika salah orang maka rahasia yang kau punya tidak akan aman, dan lihat
kau harus tau siapa yang sebenarnya hadir untukmu, selalu ada untuk dirimu
dimanapun, kapanpun, saat kau sedih bahkan saat kau bahagia. Hati-hati juga
terhadap musuh dalam selimut yang pernah aku katakan, yah meskipun sahabat tapi
jangan terlalu sepenuhnya percaya eh bisa saja dia menikammu kan hahaha
jadikanlah pengalaman sebagai guru dalam hidupmu.
Sekali
lagi aku katakan “TWO IS BETTER THAN ONE”
Itu
Seriusssss lohhhh ^+^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar