Kamis, 05 Februari 2015

Hari ini ...

Hari ini...
Aku mendapatkan telepon dari orang yang #pernah aku sukai dulu, jujur saja aku menyukai dirinya karena dia merupakan pria yang mapan dan juga tampan. Tak salah bukan jika aku menyukai dirinya. Awalnya dia memberiku pesan lewat BBM hanya sekedar untuk say hay saja, tapi entah mengapa tiba-tiba dia menanyakan salah satu kartu provider agar bisa menelpon diriku, lalu aku memberikan nomor Hp milik tanteku karena kartu provider dia sama dengan tanteku. Dalam percakapan singkat itu dia menanyakan kabar diriku, menanyakan sedang apa diriku? Dan menanyakan apakah kau tak kangen denganku? Aku hanya membalas dengan candaan saja, aku bingung haruskah aku menjawab IA jika aku kangen dirinya? Dan sesaat sebelum dia menutup teleponnya dia berkata “Jaga dirimu, Jaga kesehatanmu!” lalu aku balas dengan “Kakak juga”
Dan begitulah percakapan sore hari ini.
Jujur aku senang sekali mendapatkan telepon dari dirinya.
Entahlah ini merupakan senang karena ada yang care kepada diriku? Atau apa?
Aku pun tak tahu lah...
Aku begitu canggung saat mendapatkan telepon dari dirinya, mungkin karena aku jarang mendapatkan telepon dari pria lagi, sudah lama sekali terakhir aku mendapat telepon. Sungguh miris bukan?
Bahkan aku tak ingat kapan terakhir kali ditelepon oleh pria...
Aku tak perduli tentang hal itu.
Hari ini dengan adanya telepon dari dirinya membuat diriku menjadi sedikit terobati,,,
Iya terobati karena aku terlalu terpuruk akan penantian yang panjang itu.
Haruskah aku melepaskannya?
Dan memulai kisah baru dengan dia, dia yang berada tepat didepan mataku ini?
Atau....
Aku harus melepaskan dia yang tepat berada didepan mataku???
Frustasi...
Sungguh menjengkelkan. Sepertinya aku tak bisa berfikir jernih untuk saat ini karena aku masih belum mendapat petunjukNYA. Haruskah aku melepasnya, melepas begitu saja setelah aku lewati bertahun-tahun? Inikah saatnya diriku untuk mundur dan mencoba menerima dia yang lebih nyata, dan selalu hadir untuk diriku?
Menyebalkan memang...
Sulit bagiku untuk bernafas...
Jika aku bisa me-restar fikiran ini aku akan melakukannya setiap saat agar kepalaku dingin.
Andai saja hati ini bisa diganti dengan hati baja maka aku akan melakukannya agar selalu kuat jika terkena terpaan sakit yang begitu menusuk.
Itu semua mustahil bukan, maka dari itu hadapilah yang ada didepanmu jangan kau bersembunyi.
Baiklah... aku akan melakukan hal apapun...
Aku sudah lelah
Aku ingin melihat akhir dari kisah ini.
Akankah diriku bertahan atau mencoba untuk Move-on dari keadaan ini.

Move on adalah sebuah kata yang selalu dikatakan tetapi kau tak bisa melakukan hal itu, kau bahkan akan selalu ingat dengan dirinya meskipun kau berkata “Aku sudah Move-On kok dari dia” tuh kan! Dari dia? Berarti kau masih saja memikirkan dia hingga detik ini juga kan. Sulit memang, tapi hadapi saja. ^+^
#Rachel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar